Pada lab ini, kita akan melakukan konfigurasi static routing dengan menggunakan policy (yang diartikan sebagai kebijakan). Kebijakan yang akan kita berikan pada lab ini adalah kita ingin agar LAN-A dan LAN-B memiliki jalur tersendiri dan tidak menggunakan jalur milik lainnya.
![](https://static.wixstatic.com/media/35d8d7_3aeaf573161043bb95dd4d7007c4364d~mv2.png/v1/fill/w_431,h_529,al_c,q_85,enc_auto/35d8d7_3aeaf573161043bb95dd4d7007c4364d~mv2.png)
VPC4 adalah yang berada di LAN-A, dan VPC5 adalah yang ada di LAN-B
Langsung kita masuk ke dalam konfigurasinya saja.
Berilah IP address masing-masing interface pada router tersebut dan juga untuk VPC nya juga. Jangan lupa gateway-nya juga dan juga Firewall NAT pada R1, R2, dan R3.
Setelah selesai, kita masuk ke dalam konfigurasi Routing Policy. Routing Policy ini kita akan menggunakan route rule.
R3
[admin@R3] > ip route rule add src-address=192.168.1.0/24 action=lookup table=LAN-A
[admin@R3] > ip route rule add src-address=192.168.2.0/24 action=lookup table=LAN-B
Setelah itu, kita lakukan konfigurasi routing static pada R3 menuju ke internet.
R3
[admin@R3] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.1 routing-mark=LAN-A
[admin@R3] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=20.20.20.1 routing-mark=LAN-B
Lalu, test ping dari VPC menuju ke Internet.
![](https://static.wixstatic.com/media/35d8d7_23538c72b3ee45c992fa7d2396630e64~mv2.png/v1/fill/w_910,h_255,al_c,q_85,enc_auto/35d8d7_23538c72b3ee45c992fa7d2396630e64~mv2.png)
![](https://static.wixstatic.com/media/35d8d7_15dbe1842206425f914a466c824d1c44~mv2.png/v1/fill/w_910,h_255,al_c,q_85,enc_auto/35d8d7_15dbe1842206425f914a466c824d1c44~mv2.png)
Comments