Jadi, fungsi dari Type di dalam routing static ini bisa digunakan untuk kebutuhan keamanan jaringan. Kita bisa mengaturnya pada pamarameter Type.
Pada parameter tersebut kita bisa melihat beberapa macam opsi. Untuk fungsi keamanan jaringan kita bisa memilih beberapa parameter berikut:
Blackhole (Melakukan blocking secara diam-diam).
Prohibit (Melakukan blocking dan mengirimkan pesan error ICMP "Administratively prohibited atau Packet filtered".)
Unreachable (Melakukan blocking dan mengirimkan pesan error ICMP "Host Unreachable".)
Nah, apabila kita menggunakan ketiga parameter diatas, kita tidak memerlukan untuk mendefinisikan gateway. Misal, jika kita ingin melakukan blocking IP address tujuan tertentu, maka kita hanya mengisi parameter "Dst. Address" dan kita tentukan parameter "type".
Nah untuk lab ini, kita akan menggunakan 3 router dan 2 PC.
Setelah membuat topologinya, lakukan:
Memberi identitas pada tiap router yang sesuai
Memberi IP untuk router di tiap interface-nya
Memberi IP dan gateway untuk tiap PC
Berilah static routing untuk semua router
Jadi, di lab ini kita akan memberi Type pada suatu jalur atau tujuan dalam suatu routing static.
Setelah kalian memberi static routing pada semua router, kita akan memberi perintah Type pada suatu tujuan atau jalur di dalam rutenya. Misalnya kita berada di router 1 dan kita ingin memberi tipe Prohobit untuk IP 10.10.10.2. Maka, kita akan memasukkan perintah di router 1 "ip route dst-address=10.10.10.2 type=prohibit".
Maka, apabila kita melakukan ping dari router 3 menuju ke network router 1, maka akan timeout.
Comments