Pada bab ini, kita akan mempelajari tentang Tunneling dalam Cisco. Tunnel adalah salah satu metode pengiriman traffic melalui jalur tersendiri/private, jadi Tunnel ibaratnya adalah terowongan khusus yang dibuat untuk menghindari Public, dan Public tidak bisa memasuki Tunnel karena salah satu fungsinya adalah keamanan traffic yang misalnya penting/rahasia.
Buatlah topologi seperti dibawah ini. Router yang paling atas diibaratkan internet
Pertama-tama, berilah IP masing masing yang sesuai pada semua device yang berada dalam topologi.
Selanjutnya, konfigurasi semua router dengan routing dynamic, karena biar lebih realistis dan disini saya menggunakan routing EIGRP)
Lalu, kita mengkonfigurasi Tunnel pada kedua router R1 dan R2
R1
Router(config)#interface tunnel 0 *
Router(config-if)#ip address 100.100.100.1 255.255.255.0
Router(config-if)#tunnel source fa0/0 **
Router(config-if)#tunnel destination 20.20.20.2 ***
* Menambah interface Tunnel
** sumber interface yang terhubung ke router yang jalurnya menuju ke Tunnel sebelah
*** IP Address tunnel sebelah
R2
Router(config)#interface tunnel 0
Router(config-if)#ip address 100.100.100.2 255.255.255.0
Router(config-if)#tunnel source fa0/0
Router(config-if)#tunnel destination 10.10.10.2
Sebelum kita melakukan pengujian hubungan antara kedua tunnel, kita harus mengetahu bahwa sebelum kita melakukan routing static (wajib, dan tidak bisa dynamic) maka, kedua belah tunnel masih belum bisa terhubung.
R1, destination = 192.168.2.0, gateway = 100.100.100.2
R2, destination = 192.168.1.0, gateway = 100.100.100.1
Setelah itu, lakukan Traceroute dan ping dari PC0 menuju PC1, begitu juga sebaliknya
Comments